Anda pecinta makanan kemasan siap santap? Sebaiknya, ubah kebiasaan mengonsumsi makanan ini terlalu sering. Seorang ahli nutrisi asal Los Angeles bernama LeeAnn Smith Weintraub, MPH, RD mengungkap beberapa perbedaan kandungan nutrisi makanan kaleng dengan makanan segar.
Seperti dimuat dalam Daily News (13/05/13), biasanya makanan kalengan mengandung garam yang tinggi untuk membuatnya awet. Karenanya, asupan sodium bisa jadi lebih tinggi dari yang diperkirakan. Bahkan Weintraub juga menggambarkan, satu kemasan sup ayam instan mengandung setidaknya sepertiga kebutuhan garam manusia setiap hari.
Lebih lanjut, Weintraub juga memaparkan kandungan dalam makanan kalengan. Terdapat pengawet untuk memperpanjang kesegaran sekaligus mencegah perkembangan bakteri, penguat rasa agar rasanya lebih enak, juga pewarna agar tampilannya memikat. Bahan tambahan ini juga meningkatkan risiko seseorang akan penyakit.
Situs Digi Triad juga mengulas soal komparasi kandungan sodium dalam makanan segar dan makanan kalengan. Dibandingkan jagung segar, kandungan sodium dalam jagung kalengan bahkan bisa berkali-kali lipat jumlahnya.
Proses pengalengan juga menurunkan kandungan vitamin C, folat dan thiamine dari makanan. Tahapan panjang pembuatan makanan kalengan memiliki andil besar dalam penurunan nutrisinya. Misalnya proses penggilingan yang mengikis kandungan serat, vitamin B dan beberapa jenis mineral.
Sebelum dikemas ataupun dibekukan, makanan biasanya dipanaskan terlebih dulu. Proses ini juga turut berpotensi menghilangkan kandungan vitamin C dan B kompleks.
Seperti diulas lengkap dalam situs Better Health Channel yang dikelola oleh pemerintah Victoria, Australia, Proses pemanasan ini dilakukan untuk memperpanjang usia makanan sekaligus membunuh mikroorganisme berbahaya. Pemanasan ini juga akhirnya mempengaruhi rasa dan tekstur makanan. Nutrisinya juga semakin menurun saat memasuki tahapan pengalengan.
(odi/dni)