Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa pria lebih tua mempunyai risiko lebih besar mengalami fragmentasi DNA dan perubahan kromosom dalam spermanya. Hal ini bisa memicu ke tingginya risiko tidak subur atau memiliki anak cacat.
Studi yang dilakukan oleh CARE Fertility Group di California, Amerika Serikat ini mengungkapkan beberapa makanan yang pelu dikonsumsi untuk menjaga kualitas sperma. Diet kaya vitamin C, E, zinc, dan folat dikatakan bisa melindungi DNA, khususnya bagi pria umur 40 tahun keatas.
Studi terakhir ini mengambil sampel pria diatas 44 tahun. Partisipan mengonsumsi vitamin C tertinggi dari sumber makanan seperti jeruk, cabai, paprika, strawberry, dan brokoli. Ternyata mereka mempunyai 20 persen risiko lebih rendah mengalami kerusakan DNA sperma dibanding yang tidak mengonsumsi makanan ini.
Hal ini sama dengan konsumsi zinc, vitamin E, dan folat. Zinc bisa ditemukan dalam ikan, vitamin E dalam kacang-kacangan, dan folat terdapat dalam sayuran hijau.
“Para pria yang sedang berusaha menjadi ayah seharusnya jangan meremehkan pengaruh makanan. Paparan radikal bebas berpengaruh buruk pada sel dan bisa terkonsentrasi pada testikel,” tutur Professor Simon Fishel selaku Managing Director CARE Fertility Group kepasda Daily Mail (19/08/2013).
Beberapa nutrisi baik seperti vitamin C, baik itu suplemen atau dalam bentuk makanan segar bisa membersihkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Selain itu, kandungan zinc juga memainkan peran penting untuk keutuhan sperma.
“Namun, apa yang kita makan bisa juga merusak. Kandungan seperti Oestrogen yang terselip dalam makanan yang berasal dari daging, contohnya bisa merusak perkembangan sperma,” tambah Professor Simon.
(odi/fit)