Liputan6.com, Shanghai : Demi profesionalisme dalam pekerjaan pengantaran kue, toko roti Incake di kota metropolis China, Shanghai membeli 3 pesawat tak berawak dalam ukuran mini. Tetapi kehadiran inovasi baru dalam metode layanan antar itu diprotes.
Seperti dimuat dalam NDTV yang dilansir Senin (27/7/2013), ketiga armada tanpa awak yang memiliki kamera kembar untuk mengidentifikasi pelanggan untuk mengantar kue itu akhirnya dinonaktifkan. Meski penggunaannya belum lama.
Para pejabat menonaktifkan ketiga pesawat tanpa awak mini itu karena ada protes dan keluhan warga. Mereka mengeluh takut terkena pesawat, karena lajunya yang cepat berada di atas kepala.
Armada selebar 1,6 meter dan berbobot 10 kg itu sebelumnya beroperasi untuk mengantarkan kue atau roti kepada pelanggan yang berada di pinggiran kota Shanghai. Kehadirannya pun membuat para turis tercengang, melihat aksi terbang pesawat tanpa awak melintasi gedung-gedung pencakar langit dan menyeberangi sungai.
Bahkan beberapa di antaranya kebingungan.
"Bagaimana jika kue jatuh menimpa pengguna jalan dari langit," komentar seorang pria di internet mengenai layanan unik itu.
Meskipun berjalan sukses, pesawat tak berawak itu tak boleh dipergunakan lagi. Otoritas penerbangan sipil setempat mengatakan, semua pesawat tak berawak memerlukan persetujuan sebelum dapat digunakan untuk bisnis. (Tnt/Sss)
