Ruhut Sitompul (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)Liputan6.com, Jakarta : Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul memuji sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak menanggapi pernyataan dari pimpinan Front Pembela Islam (FPI).
"Saya bangga Pak SBY tidak terpancing oleh pernyataan pimpinan FPI yang kurang pantas," kata Ruhut saat menjadi pembicara pada diskusi `Dialektika Demokrasi: Ada Apa SBY vs FPI` di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Menurut dia, SBY sangat menghargai demokrasi dan menghormati hukum. Sehingga jika ada pernyataan atau tindakan yang diduga melanggar hukum, maka aparat penegak hukum yang seharusnya tanggap untuk memprosesnya.
"Saya bangga dengan sikap Pak SBY dalam menghadapi FPI. Sebagai kepala negara, selayaknya beliau bersikap demikian," kata Ruhut lagi.
Ruhut menambahkan, SBY pernah mengatakan dalam era demokrasi semua pihak memiliki kebebasan untuk menyampaikan pendapat yang bertanggung jawab.
Budayawan Ridwan Saidi yang juga menjadi pembicara pada diskusi tersebut mengatakan SBY adalah kepala negara dan merupakan simbol negara.
Karena itu dia menyayangkan ada pimpinan ormas yang berani melontarkan kata-kata kurang pantas kepada Presiden SBY. "Pernyataan yang kurang pantas kepada kepala negara sudah merendahkan negara," kata Ridwan.
Apalagi, kata dia, Indonesia adalah negara yang memiliki budaya tinggi dan menjunjung tinggi etika dan kesantunan. "Seluruh warga negara Indonesia harus menghormati kepala negaranya," ucap Ridwan.
Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab dalam pernyataan tertulisnya menyatakan, "Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat." (Ant/Ado/Sss)
