Mungkin sebagian orang mengira makan sepotong buah saat sarapan dapat mempersingkat waktu sarapan. Dibandingkan tidak makan sarapan sama sekali. Mengenai hal ini, Eileen Canday, kepala ahli diet di Breach Candy Hospital memberikan pendapatnya.
“Pada dasarnya, buah-buahan yang dikonsumsi saat sarapan tidak memberikan asupan vitamin dan mineral yang cukup berdasarkan kebutuhan harian. Di sisi lain, ketika makan menu sarapan lengkap tubuh tidak hanya mendapatkan asupan vitamin C tapi juga kalsium, serat dan protein. Untuk membantu tubuh dalam beraktifitas.” jelas Canday, kepada TimesofIndia (12/08/2013).
Ia juga menambahkan, makanan kaya nutrisi akan membuat tubuh kuat sepanjang hari. Jika sepotong buah tidak memiliki cukup gizi, bagaimana mungkin aktifitas seharian akan berjalan lancar. Kecuali jika buah disajikan bersama oatmeal atau yogurt.
Sebenarnya konsumsi makanan tinggi serat saat sarapan, bisa membuat perut kenyang lebih lama. Apalagi jika digabungkan dengan kandungan serat yang ada di dalam buah, tentunya menu sarapan jadi lebih bernutrisi dan asupan harian akan terpenuhi.
Namun berbeda jika hanya sarapan dengan buah, yang tidak memberikan cukup kalori atau protein. Pasalnya sarapan adalah waktu makan terpenting dan perlu konsumsi lebih banyak kalori untuk digunakan sebagai bahan bakar. Asupan makanan berprotein juga dianjurkan saat sarapan untuk memberi rasa kenyang lebih lama.
Sedangkan buah-buahan lebih dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai camilan atau hidangan penutup. Sebaiknya hindari konsumsi buah-buahan sebagai pengganti sarapan dan pilih menu sarapan bernutrisi lengkap agar berat badan jadi stabil.
(odi/dyh)