Jangkrik memang bukan bahan makanan yang aneh untuk masyarakat Meksiko dan beberapa negara Asia. Saat ini, serangga berkaki enam ini diperkenalkan di Amerika Serikat sebagai bagian tren alternatif camilan.
Pada hari Rabu (14/08/2013) di Future Food Salon di New York, jangkrik disajikan dalam beberapa jenis hidangan mulai dari jangkrik dengan taburan toffee, olesan roti, dan jangkrik yang dicelupkan dalam saus cocktail.
Hors d'oeuvre (camilan pembuka) adalah Cricket Crostini, roti panggang yang diatasnya diberikan topping satu jangkrik, olesan saus, tomat, dan daun bawang. Cricket 'Falafel' adalah jangkrik yang disajikan dengan ditusuk lidi lalu dicelupkan saus salsa.
Untuk dessertnya, para tamu bisa mencicipi Crittle, dessert dengan jangkrik gurih berlapis cokelat dan ditaburi toffee. Selain itu, ada pula camilan yang terdiri dari dua mangkuk jangkrik utuh dengan dua pilihan rasa asin atau tawar.
“Walaupun penampilannya tidak menarik, jangkrik mempunyai rasa yang cukup enak. Rasanya lebih lembut dengan sentuhan rasa seperti kacang. Tapi teksturnya ternyata sangat renyah dan bisa menjadi alternatif camilan,” tutur Scott Lynch dari Gothamist (19/08/2013).
Acara ini memang dikhususkan untuk entomophagy, istilah resmi untuk konsumsi serangga dan mempromosikan jangkrik sebagai sumber protein yang ramah lingkungan. “Jangkrik ternyata mempunyai kandungan protein sama dengan sapi, ditambah kandungan seratnya lebih banyak,” tutur Jakub Dzamba, a McGill PhD yang menjadi pembicara di acara tersebut.
Di New York kini serangga sudah disajikan dalam bentuk hidangan mewah. Restoran Antojeria La Popular di Nolita menyajikan serangga diatas tostada yang diberikan topping alpukat dan White & Chruch di Tribeca menyediakan cocktail pina colada serangga.
(odi/dni)