bandar303
Promo

Cinta Ditolak Jadi TKI, Pulang Kampung Jadi Bos Gabah


By on 12.38

Cinta Ditolak Jadi TKI, Pulang Kampung Jadi Bos Gabah (Liputan6.com/Moch Harunsyah/Blackberry)

Liputan6.com, Ngawi : Cerita Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sukses kini terdengar dari Ngawi, Jawa Timur. Kali ini kisah sukses itu berasal dari Warga Desa Randusongo, Dusun Bulu, RT 04/05 nomor 43, Kabupaten Ngawi, Bambang Supriyadi (34).

Bambang pernah bekerja di Korea selama 3 tahun dan kembali ke tanah air pada 2005. Bambang mengaku berangkat ke Korea karena rasa sakit hati ditolak cinta oleh gadis satu kampungnya.

"Miskin itu nggak enak. Mau apa-apa susah. Sampai ditolak cinta sama wanita karena miskin," ungkap Bambang di Ngawi, Senin (22/7/2013).

Di Korea, Bambang bekerja di pabrik peleburan baja dengan upah Rp 24 juta tiap bulan selama 3 tahun. Bambang berniat mengumpulkan uang untuk kembali ke kampung dan melamar gadis pujaannya.

"Saya sehari kerja 8 jam di Korea. Dan saya sengaja lembur buat cari uang. Saya pulang bawa duit Rp 514 juta. Tapi pas pulang, cewek saya dah nikah. Namun, saya pernah ketemuan 2 kali dan dia nyesel," kata Bambang.

Hebatnya, cerita Bambang tak hanya sampai di situ. Kini, Bambang terkenal dengan sebutan bos gabah di kampungnya. Saat ini, rumah Bambang menampung 150 ton yang dikumpulkan dari para petani. "Ngumpulin gabah dari petani, tapi saya bantu petani untuk beli pupuk dulu dalam bentuk uang," ucap Bambang.

"Pekerjanya tergantung kalo lagi panen. 150 Ton setiap panen sama dengan 150 juta dan itu tiap panen 3 bulan. Dan saya bisa untung 50 persen," lanjutnya.

Penuh Gabah

Pantauan Liputan6.com, rumah seluas 300 meter berikut gudangnya dijadikan lumbung penyimpanan gabah. Ruangan yang awalnya kamar pun disesaki dengan gabah. Hingga saat ini, dirinya harus meminjam gudang dan rumah milik tetangga.

Pria yang pernah menjabat jadi Kepala Desa pada periode 2007-2013, mengaku juga pernah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Kabupaten Ngawi. Namun, dirinya bisa membuktikan uang tersebut adalah hasil keringatnya.

"Saya baru lepas jadi Kades 4 hari lalu. Saya juga dianugerahi sebagai Kades termuda karena menjabat pada usia 28 tahun," jelas Bambang.

Pria yang mengaku saat sekolahnya suka menyontek ini, ternyata memotivasi dirinya ketika melihat orang sukses. Kini ia menekuni usahanya dengan modal kepercayaan kepada para petani.

Kini, hasil usahanya pun sudah bisa membawa kakak kandungnya menjadi perwira polisi. Dirinya kini juga sudah mendaftarkan keluarganya untuk berangkat Haji pada 2020 nanti. (Mut/Ism)

About Syed Faizan Ali

Faizan is a 17 year old young guy who is blessed with the art of Blogging,He love to Blog day in and day out,He is a Website Designer and a Certified Graphics Designer.