Liputan6.com, Jakarta : Presiden SBY mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawan terdahulu. Sedangkan bangsa yang cerdas adalah bangsa yang bisa memetik pelajaran yang dialami di masa perjuangan lalu.
Karena itu, SBY pun meresmikan Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/7/2013), untuk bisa menjadi bahan pendidikan sejarah bagi para generasi penerus bangsa. Sehingga nantinya mereka bisa menjadi generasi penerus yang cerdas dalam pengetahuannya terhadap sejarah perjuangan Indonesia.
"Dibangunnya monumen ini adalah bagian dari upaya kita, upaya bersama agar bangsa kita bisa jadi bangsa yang besar dan cerdas," kata Presiden SBY dalam pidatonya.
Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI merupakan salah satu monumen dalam jajaran pusat sejarah TNI yang menyajikan visualisasi sebagai kisah pengabdian TNI terutama di bidang militer. Selain itu, monumen ini juga sebagai patung berkelompok besar di Indonesia yang masuk dalam rekor Muri.
Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 6 ribu meter persegi dengan luas bangunan 4.680 meter persegi terletak di kompleks Mabes TNI Cilangkap, Jaktim. Bangunan monumen ini terdiri dari 2 bagian yakni foot step monumen Jenderal Sudirman dan dinding relief.
Dinding relief yang berbentuk setengah lingkaran dan berjumlah 21 relief mengggambarkan cerita perjuangan bangsa Indonesia dari milai proklamasi kemerdekaan RI 17 agustus 45 hingga perjuangan bersenjata TNI dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dari ancaman baik dari luar maupun dari dalam negeri sampai akhirnya kemerdekaan RI itu diakui oleh dunia internasional.
Dalam acara tersebut hadir pula Wakil Presiden Boediono, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, dan Ketua Umum Legiun Veteran RI Letjen TNI (PUrn) Rais Abin serta beberapa menteri lainnya. (Mut)
